Leaflet adalah Lembaran kertas berukuran kecil mengandung pesan tercetak untuk disebarkan kepada umum sebagai informasi mengenai suatu hal atau peristiwa.
Minggu, 24 November 2013
Senin, 18 November 2013
Contoh Backgrounders
Profil PMI Provinsi Banten
Kondisi Provinsi Banten yang termasuk daerah yang
rawan bencana, seperti banjir, kekeringan, longsor, gempa bumi, kebakaran,
tsunami, penyakiy, meningkatnya penggunaan Narkoba/NPZA dan kemiskinan. Hampir
setiap Kota dan Kabupaten memiliki tingkat dan jenis kerawanan tersebut.
Agar bencana tersebut tidak berkembang menjadi
malapetaka yang menyengsarakan, memerlukan penanganan secara bersama-sama dari
semua pihak. Dalam hal ini PMI dituntut untuk berperan secara profesionalisme,
tanggap dan berkelanjutan. PMI dalam membantu korban bencana, bertujuan agar
yang bersangkutan dapat menolong dirinya dan diharapkan dapat melaksanakan
fungsi dan peran sosialnya dengan turut serta membantu orang yang lain yang
memerlukan bantuannya.
PMI Provinsi Banten telah berupaya semaksimal
mungkin dalam melaksanakan tugas-tugas kemanusiaan meringankan penderitaan
sesama di wilayah Provinsi Banten, melalui bantuan dana, sandang pangan dan
tenaga relawan. Itu semua berkat dukungan dari seluruh jajaran PMI baik di
Provinsi maupun dari Kabupaten/Kota se Banten, juga dukungan dan bimbingan dari
Pemerintah Provinsi Banten, Pengurus Pusat PMI dan tentunya dukungan masyarakat
Banten pada umumnya.
Disamping adanya keberhasilan dalam berbagai upaya
yang telah dilaksanakan, disadari masih banyak hambatan dan kekurangan yang
perlu dijadikan bahan untuk perbaikan dan peningkatan yang terencana untuk
pelaksanaanya yang lebih baik dimasa yang akan datang.
Visi
:
Palang
Merah Indonesia Banten menjadi Organisasi Kemanusiaan yang profesional,
tanggap, akuntable dan dicintai
masyarakat.
(Profesional berarti mempunyai kemampuan
khusus dalam menjalankan kegiatan kemanusiaan dan Tanggap, berarti cepat
mengetahui dan menyadari segala gejala/kondisi yang muncul, Akuntable berarti
mewujudkan tranparansi dalam pengelolaan sumber daya di lingkungan PMI Provinsi
Banten)
Misi
:
1.
Menguatkan dan
mengembangkan organisasi.
2. Meningkatkan dan
mengembangkan kualitas SDM (Pengurus, Staff, PMR dan Relawan) yang kompeten dan
profesional.
3. Meningkatkan
kualitas pelayanan kepalangmerahan dan pengawasan terhadap kegiatan PMI serta
mengembangkan kegiatan kepalangmerahan yang berbasis masyarakat.
4. Meningkatkan dan
mengembangkan sumber daya (PSD) untuk mendukung ketersediaan sumber daya yang
berkelanjutan.
5. Meningkatkan dan
mengembangkan jejaring kerjasama dengan melakukan pendekatan profesional dalam
konsolidasi dan koordinasi lintas sektoral.
6. Mengembangkan
Komunikasi, Informasi, dan Edukasi Kepalangmerahan dan Membangun Citra melalui
komunikasi yang efektif dengan pelanggan.
7. Menyebarluaskan,
mengadvokasi dan melaksanakan Prinsip-Prinsip Dasar Gerakan Internasional
Palang Merah dan Bulan Sabit Merah serta Hukum Perikemanusiaan Internasional.
Contoh Press Release
PMI PROVINSI
BANTEN
JL. Raya Serang
Jakarta KM. 5 Kota Serang – Banten
PRESS RELEASE
PMI PROVINSI
BANTEN TERJUNKAN RELAWAN
Ratusan relawan PMI
Banten, baik dari kalangan tenaga terlatih maupun dari kalangan pelajar (Palang
Merah Remaja/PMR) turut berjibaku menolong korban banjir di berbagai daerah di
Provinsi Banten.
Kegiatan kemanusiaan
atau tanggap darurat yang di laksanakan oleh PMI Banten antara lain, evakuasi
korban, pendirian dapur umum, pendistribusian bantuan sembako, dan pelayanan
kesehatan serta ambulans.
"Relawan yang
kami terjunkan ke lokasi bencana yang ada di Provinsi Banten sebanyak 122
orang. Selain menerjunkan relawan, kami juga menyediakan Posko Informasi 24 jam
dan bantuan bertempat di Markas PMI Provinsi Banten," ungkap Kepala Kabid
Pembinaan Relawan Markas PMI Provinsi Banten, Neni Hendrawati, ST
Adapun kegiatan Tanggap Darurat Bencana (TDB) tersebut yang
dilaksanakan oleh PMI Provinsi Banten yaitu menyiagakan pos piket 24 jam yang
dalam keadaan siaga penuh, jika sewaktu-waktu terjadi bencana.
Sementara itu Ketua PMI Provinsi Banten, Hj Tatu Chasanah
mengucapkan banyak-banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dan mendukung segala proses kegiatan yang telah dilaksanakan oleh PMI Provinsi
Banten, demi membantu para korban bencana yang sedang tertimpa bencana.
Contact Person :
Kepala Kabid
Pembinaan Relawan Markas PMI Provinsi Banten
Neni Hendrawati, ST
Telp :
08176887160
Contoh Advertorial
Berwisata Dengan
Nyaman Bersama Lorena
PT. Eka Sari Lorena Transport merupakan perusahaan
yang bergerak dibidang jasa bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) dengan
melayani trayek Jakarta, Surabaya, Malang, Madura dan Denpasar (60 kota di
Indonesia). Bpk, GT Soerbakti merupakan pendiri PT Eka Sari Lorena Transport
pada tahun 1970.
Saat ini, PT Eka Sari Lorena Transport telah
memiliki 500 unit bus dengan poduk mercedes benz, lorena mempunyai komitmen
untuk melayani masyarakat pengguna angkutan Antar Kota Antar Provinsi (AKAP)
dengan mengedepankan motto yang diusung yaitu Sabar, Sopan & Senyum. Ini semua merupakan wujud kepedulian dan
perhatian perusahaan kami terhadap konsumen.
Pada tahun 1989, Lorena Group mengembangkan usaha
dengan mendirikan Karina. Yang dimana didalam depo Lorena – Karina memiliki
fasilitas seperti counter penjualan, pemesanan tiket, ruang tunggu, ruang
istirahat, musholla, kamar mandi, rumah makan, jasa pengiriman barang (ESL
Express) dan SPBU.
Berbagai penghargaan pun pernah diraih oleh Lorena
Group salah satunya penghargaan Managemen Transportasi Darat & Depo terbaik
di DKI dari Departemen Perhubungan RI serta pada tahun 2003 PT Eka Sari Loren
Transport berhasil mendapatkan ISO 9001:2000.
Demi menambah kepuasan dan kenyamanan konsumen, Lorena
Group pada tanggal 1 Juli 2008. Meluncurkan program baru, yaitu program Frequent Traveller Green Card Lorena Group.
Program ini dibuat untuk memberikan kemudahan konsumen serta memberikan nilai
tambah ketika berwisata menggunakan bus lorena.
Jumat, 15 November 2013
Memahami Teknis Penulisan Press Release, Feature, dan Media Humas Lainnya
Press Release
Dalam jurnalisme, press release
adalah salah satu teknik untuk mengumpulkan fakta. Ia diartikan wartawan
sebagai siaran pers yang dikeluarkan oleh sebuah lembaga, sebuah organisasi
atau seorang individu secara tertulis untuk media massa. Dengan pengertian
semacam ini, ia dipandang wartawan sebagai kumpulan fakta yang mewakili
kepentingan lembaga, organisasi atau individu. Tidak berlebih-lebihan bila
tidak banyak media massa yang bersedia menyiarkan press release secara
utuh.
Sebagai sebuah teknik pengumpulan fakta,
kedudukan press release sama saja dengan
kedudukan teknik pengumpulan fakta yang
lain, seperti wawancara, observasi dan konperensi pers. Artinya, tidak ada
keharusan bagi sebuah media massa untuk menyiarkan semua fakta yang tercantum
dalam press release. Lebih dari itu, tidak ada keharusan bagi sebuah
media massa untuk menyiarkan press release. Jika sebuah media massa
merasa bahwa press release yang ia terima dari sebuah lembaga, sebuah
organisasi atau seorang individu sarat dengan kepentingan atau tidak mengandung
makna bagi banyak orang,
media massa tersebut tidak akan sungkan “melupakan” press release yang
diterimanya. Ini menunjukkan bahwa tidak mudah menulis press release yang
bisa disiarkan media massa.
Press Release
sendiri mempunyai pengertian informasi dalam bentuk berita yang dibuat
oleh Public Relations (PR) suatu organisasi perusahaan yang
disampaikan kepada pengelola pers atau redaksi media massa (tv, radio, media
cetak, media online) untuk dipublikasikan dalam media massa tersebut. Maka
dapat dikatakan bahwa Press Release merupakan salah satu media untuk
menginformasikan hal-hal baru mengenai perusahaan atau organisasi yang belum
diketahui oleh public (Soemirat dan Ardianto,2004).
Persamaan antara press-release dan berita :
1.
Merupakan informasi yang ditujukan untuk khalayak.
2.
Harus mengandung news-values yang dapat menarik perhatian
khalayak.
3.
Menuntut adanya teknik penulisan tertentu, seperti
5W+1H.
Features
Feature
bukanlah press release yang panjang melainkan suatu bentuk tulisan yang sangat
berbeda dengan manfaat, nilai, dan karakteristik tersendiri.Feature merupakan
artikel tentang sebuah cerita yang menganalisis berita, menghibur, atau
menceritakan manusia, atau benda didalam dan diluar berita (Itule dan Anderson,
2003:461).
Feature
tidak dimaksudkan untuk menyampaikan berita untuk pertama kalinya atau segera.
Feature biasanya ditulis untuk suatu isu tertentu dari
surat kabar, majalah, atau jurnal. Jika ditulis dengan baik, kemungkinan feature
tidak perlu diedit.Sebuah artikel memiliki ruang yang substansial dan biasanya
di indeks.
Dibandingkan
dengan penulisan press release, proses penulisan feature lebih memakan biaya,
waktu dan tenaga. Dikarenakan banyaknya waktu yang
digunakan untuk mendapatkan izin menulis subjek jika ada pihak lain yang
terlibat, negosiasipublikasi dengan editor, mengumpulkan data dan informasi,
menulis artikel, dan mengecek draft dari pihak yang member informasi.
Asep Syamsul M. Romli menjelaskan bahwa dari sejumlah
pengertian feature yang ada, dapat ditemukan beberapa ciri khas tulisan
feature, antara lain:
1. Mengandung segi human interest
Tulisan feature memberikan penekanan pada fakta-fakta
yang dianggap mampu menggugah emosi—menghibur, memunculkan empati dan keharuan.
Dengan kata lain, sebuah feature juga harus mengandung segi human interest atau human touch—menyentuh rasa manusiawi. Karenanya, feature termasuk
kategori soft news (berita ringan) yang pemahamannya lebih menggunakan
emosi. Berbeda dengan hard news(berita keras), yang isinya mengacu kepada dan
pemahamannya lebih banyak menggunakan pemikiran.
2. Mengandung unsur sastra
Satu hal penting dalam sebuah feature adalah ia harus mengandung unsur
sastra. Feature ditulis dengan cara atau gaya menulis fiksi. Karenanya, tulisan
feature mirip dengan sebuah cerpen atau novel—bacaan ringan dan
menyenangkan—namun tetap informatif dan faktual. Karenanya pula, seorang
penulis feature pada prinsipnya adalah seorang yang sedang bercerita.
Jadi, feature adalah jenis berita yang sifatnya ringan
dan menghibur. Ia menjadi bagian dari pemenuhan fungsi menghibur (entertainment) sebuah surat kabar.
Backgrounders
Backgrounders
(tulisan latar) merupakan tulisan yang biasanya menyertai release. Backgrounders bersifat melengkapi informasi yang tidak
tersampaikan lewat press release karena
ketebatasan ruang di media massa. Backgrounders ini berisi informasi tentang
segala hal yang melengkapi release, misalnya tentang perusahaan, karyawan,
informasi-informasi yang berkaitan dengan peristiwa yang di releasekan atau
topik-topik yang relevan yang bisa menjadi data tambahan bagi pers.
Backgrounders bersifat lebih panjang dan
isinya lebih umum daripada press release. Contohnya press release tentang
pengumuman marger dua perusahaan yang terdiri dari dua halaman, mungkin tidak
dapat mendeskripsikan secara panjang lebar tentang perusahaan-perusahaan yang
terlibat dalam merger. Sedangkan 4 sampai 5 halaman bacgrounders bisa
menyediakan informasi lebih lengkap kepada editor tentang sejarah, visi-misi,
prestasi-prestasi, budaya perusahaan ataupun aktivitas perusahaan-perusahaan
itu.
Whitepaper
Merupakan
sebuah dokumen teknis yang menjelaskan produk atau jasa kepada orang-orang yang
belum familiar dengan produk atau jasa tersebut sementara itu, Fery Marshal
menyatakan bahwa whitepaper merupakan pernyataan perusahaan mengenai cara
penyelesaian masalah.
Salah
satu rahasia whitepaper adalah menyadari bahwa publik mencari informasi yang
cepat, akurat, dan bukan merupakan tulisan ilmiah. Biasanya whitepaper hanya
terdiri dari satu halaman, rata-rata hingga 3-5 halaman. Menulis surat whitepaper tidak memerlukan
waktu yang lama dan dapat digunakan kembali jika diinginkan.
Brosur
Brosur (Brochure) adalah selebaran
cetakan satu halaman kertas yang terlipat dua atau lebih, berisi keterangan,
informasi, atau gambaran tentang sebuah perusahaan, instansi, produk, atau
jasa, atau bisa juga berisi sebuah ide dan kegiatan.
Jenis selebaran promosi sejenis brosur adalah booklet, yakni buku kecil tanpa
jilid/cover berisi informasi dan gambar tentang suatu produk atau jasa. Bisa
juga terdiri dari beberapa lembar kertas sehingga menyerupai buku. Penyebarannya
sama dengan brosur, yakni dibagi-bagikan langsung kepada publik.
Sarana promosi mirip brosur adalah flyer, pamflet, leaflet, atau poser, yakni lembaran utuh tanpa lipatan/tidak terlipat. Pamflet (ukuran satu
halaman kertas print), leaflet (ukuran kertas kecil), dan poster (“surat
tempelan”, ukuran kertas besar) disebarkan dengan cara ditempel. Flyer biasanya
digantung.
Ada juga
yang disebut folder. Bentuknya mirip map, namun berisi banyak informasi dan bagian dalamnya
terdapat kantung untuk menyimpan aneka berkas seperti surat, brosur, leaflet,
kartu nama, dan sebagainya. Folder dapat berfungsi sebagai tempat penyimpan
berkas informasi atau promosi.
Brosur
atau bentuk publikasi lain seperti handbook harus diatur dalam tata letak yang
mengarahkan pembaca untuk mencermati informasi dari area yang dipahami ke area
yang tidak dikenal sebelumnya. Keterbatasan ruang harus dilihat sebagai
tantangan ke ahlian penulis.
Brosur
memiliki dua fungsi utama. Pertama, brosur dirancang untuk menarik perhatian.
Brosur memainkan kognisi dan emosi konsumen. Ketika melihatnya diatas meja
display, pelanggan harus tertarik untuk mengambil brosur kemudian membaca
isinya. Headline menjadi penting karena itulah yang pertama dibaca oleh
kosumen.Dalamartian, brosur berfungsi merangsang keingintahuan konsumen
danmenimbulkan hasrat untuk melakukan tindakan komunikasi yang lebih jauh.Gaya
penulisan brosur biasanya merupakan kombinasi gambar dan tulisan singkat, yang
langsung menuju keinti informasi.
Surat Pembaca
Surat Pembaca (letter to the editor)
mirip siaran pers, terutama dalam hal teknis penulisan dan pengiriman. Yang
membedakan adalah dalam hal isi dan tujuannya. Isi dan tujuan surat pembaca
biasanya merupakan tanggapan, sanggahan, klarifikasi, atau penggunaan Hak Jawab
dan Hak Koreksi atas informasi yang dinilai salah dan merugikan.
Surat pembaca berupa
tanggapan, biasanya diawali dengan mengutip berita atau surat pembaca yang
sebelumnya sudah dimuat, sehingga pembaca dapat mengetahui latar belakang
masalah yang diklarifikasi.
Advertorial (adv)
Advertorial adalah bentuk periklanan yang disajikan dengan gaya bahasa
jurnalistik. Advertorial berasal dari dua kata dalam bahasa Inggris Advertising dan Editorial. Periklanan (advertising) adalah penyajian materi secara
persuasif kepada publik melalui media massa dengan tujuan untuk
mempromosikan barang atau jasa. Editorial adalah pernyataan tentang
opini yang merupakan sikap resmi dari redaksi.
Sifat Advertorial
Informatif : bersifat memberitahukan atau memperkenalkan produk, jasa,
dan kegiatan yang ditawarkan. Advertorial informatif ini menggunakan gaya
penulisan langsung (straight news).
Eksplanantif : bersifat menjelaskan dan menguraikan produk, jasa, dan
kegiatan secara langsung.
Interpretif : bersifat menginterpretasikan informasi atas produk, jasa,
dan kegiatan yang dilakukan dengan memberikan sejumlah komentar atau
keterangan.
Persuasif : bersifat membujuk khalayak untuk mengikuti apa yang
dikehendaki penulis.
Influentif : bersifat mendorong adanya aksi dari khalayak dan
mengarahkan timbulnya tindakan.
Memuji : Bersifat memberikan pujian atas informasi yang diberikan agar
khalayak menjadi tertarik.
Argumentatif : bersifat membuktikan sesuatu dengan pemberian argumen
dan uraian-uraian analitis.
Eksporatif : bersifat mengungkap dan menjelaskan secara mendalam
informasi yang diberikan pada khalayak. Lebih menjawab pertanyaan mengapa dan
bagaimana.
Konferensi Pers (Press Conference) – undang media untuk menyampaikan
informasi, dilakukan tidak rutin, insidental sesuai acara yang digelar, baik
sebelum maupun sesudah kegiatan.
Media Kit adalah bahan tertulis sehingga kalangan pers memiliki data akurat dan lengkap sebagai bahan berita. Bahan tertulis ini bisa berupa siaran pers, susunan acara, makalah, artikel, feature, bosur, proposal, atau informasi lengkap tentang kegiatan –tujuan, jadwal, target, kepanitiaan, daftar pengisi acara, dsb.—dan dimasukkan dalam sebuah map atau amplop besar.
Media Kit adalah bahan tertulis sehingga kalangan pers memiliki data akurat dan lengkap sebagai bahan berita. Bahan tertulis ini bisa berupa siaran pers, susunan acara, makalah, artikel, feature, bosur, proposal, atau informasi lengkap tentang kegiatan –tujuan, jadwal, target, kepanitiaan, daftar pengisi acara, dsb.—dan dimasukkan dalam sebuah map atau amplop besar.
Newsletter
Newsletter
secara harfiah artinya “laporan berkala” atau “surat berita”.Merupakan media
informasi dan komunikasi internal sebuah lembaga, biasanya terdiri dari dua
hingga delapan lembar kertas kwarto atau folio, tanpa cover seperti majalah
atau buku.Isinya bervariasi mirip majalah, misalnya agenda dan berita kegiatan,
artikel, feature, gambar, dsb.
Pada dasarnya, newsletter merupakan
karya jurnalisitik yang berisi berbagai informasi yang berkaitan dengan
aktivitas perusahaan dan anggota perusahaan. Newsletter kebanyakan tidak
diperjual belikan (private publication). Tetap ada newsletter yang berlangganan
terutama untuk eksternal. Bentuk penyajiannya bermacam-macam, dari yang mulai
sederhana dan singkat (beberapa lembar saja) maupun yang lebih lengkap dan
mendalam (seperti majalah atau tabloid). Newsletter juga menggunakan media
internet, dikenal dengan “ezine” (electronic magazines) yang muncul di website
perusahaan.
Inhouse Magazine/Company
Magazines adalah majalah internal sebuah lembaga/perusahaan. Desain atau
tampilan dan rubrikasinya seperti majalah umum/komersil, namun isinya tentang
informasi seputar “dapur” lembaga.
Mengelola Inhouse Magazine,
juga Newsletter, sama dengan proses manajemen media massa pada umumnya, yakni
melalui proses redaksional dan membutuhkan keterampilan meliput dan menulis
berita layaknya wartawan.
Proses redaksional dimaksud
adalah tahapan perencanaan (planing) –penentuan visi, misi, logo, moto,
rubrikasi, editorial policy, dan style book; pengorganisasian (organizing)
–penetapan susunan organisasi redaksi (pemred hingga reporter dan layouter);
pelaksanaan (acting) –aktivitas jurnalistik seperti perencanaan liputan
(rencana isi), peliputan, penulisan, editing, dan desain grafis, dan pengawasan
(controling) –pengawasan dan evaluasi proses dan hasil kerja yang sudah
dilaksanakan.
Annual
report adalah produk tulisan yang bertujuan untuk menyediakan informasi
(khususnya untuk investor) mengenai data-data financial dan deskripsi tentang
kegiatan operasional perusahaan. Ini sebagai informasi tentang kesehatan
perusahaan dan sebagai bentuk pertanggung jawaban kepada investor dan penanam
modal.
Dalam
kenyataan, ada perusahaan yang memasukkan annual report ini di dalam company
profile atau newsletter. Tetapi, annual report lebih baik dibuat secara
terpisah sebagai suatu produk publikasi
tersendiri. Meskipun annual report ini bisa diperuntukkan untuk media, tokoh
masyarakat, karyawan ataupun analis keuangan, namun secara khusus, ditujukan
kepada para investor dan stokeholders. Jika annual report dibuat secara
terpisah dengan company profile, agar tidak tumpang tindih, public relations
perlu membuat batasan-batasan jelas tentang isi company profile dan annual
report. Diharapkan annual report lebih banyak berisi informasi-informasi
tentang kondisi keuangan dan operasional perusahaan yang berkaitan dengan pencapaian
rugi laba. Bentuk annual report bermacam-macam. Bisa berukuran buku atau
majalah.
Isi
annual report biasanya mencakup informasi tentang :
1. Kondisi financial, termasuk laporan keuangan (laba-rugi)
2. Laporan dari pimpinan perusahaan (Direktur Utama atau Chef of Executive
Officer) tentang kondisi operasional perusahaan dalam kurun waktu tertentu.
3. Deskripsi tentang perusahaan (corporate description), biasanya mencakup
penjualan, posisi perusahaan dipasar, kegiatan-kegiatan pemasaran yang telah
dilakukan dan aktivitas operasional perusahaan yang berkaitan dengan pencapaian
laba-rugi.
4. Deskripsi tentang penggunaan modal dan implikasinya terhadap
pengembangan perusahaan.
5. Pernyataan auditor (auditor’s statement) tentang kondisi keuangan
perusahaan.
6. Preview tentang 5 sampai 10 tahun ke depan.
Langganan:
Postingan (Atom)