Press Release
Dalam jurnalisme, press release
adalah salah satu teknik untuk mengumpulkan fakta. Ia diartikan wartawan
sebagai siaran pers yang dikeluarkan oleh sebuah lembaga, sebuah organisasi
atau seorang individu secara tertulis untuk media massa. Dengan pengertian
semacam ini, ia dipandang wartawan sebagai kumpulan fakta yang mewakili
kepentingan lembaga, organisasi atau individu. Tidak berlebih-lebihan bila
tidak banyak media massa yang bersedia menyiarkan press release secara
utuh.
Sebagai sebuah teknik pengumpulan fakta,
kedudukan press release sama saja dengan
kedudukan teknik pengumpulan fakta yang
lain, seperti wawancara, observasi dan konperensi pers. Artinya, tidak ada
keharusan bagi sebuah media massa untuk menyiarkan semua fakta yang tercantum
dalam press release. Lebih dari itu, tidak ada keharusan bagi sebuah
media massa untuk menyiarkan press release. Jika sebuah media massa
merasa bahwa press release yang ia terima dari sebuah lembaga, sebuah
organisasi atau seorang individu sarat dengan kepentingan atau tidak mengandung
makna bagi banyak orang,
media massa tersebut tidak akan sungkan “melupakan” press release yang
diterimanya. Ini menunjukkan bahwa tidak mudah menulis press release yang
bisa disiarkan media massa.
Press Release
sendiri mempunyai pengertian informasi dalam bentuk berita yang dibuat
oleh Public Relations (PR) suatu organisasi perusahaan yang
disampaikan kepada pengelola pers atau redaksi media massa (tv, radio, media
cetak, media online) untuk dipublikasikan dalam media massa tersebut. Maka
dapat dikatakan bahwa Press Release merupakan salah satu media untuk
menginformasikan hal-hal baru mengenai perusahaan atau organisasi yang belum
diketahui oleh public (Soemirat dan Ardianto,2004).
Persamaan antara press-release dan berita :
1.
Merupakan informasi yang ditujukan untuk khalayak.
2.
Harus mengandung news-values yang dapat menarik perhatian
khalayak.
3.
Menuntut adanya teknik penulisan tertentu, seperti
5W+1H.
Features
Feature
bukanlah press release yang panjang melainkan suatu bentuk tulisan yang sangat
berbeda dengan manfaat, nilai, dan karakteristik tersendiri.Feature merupakan
artikel tentang sebuah cerita yang menganalisis berita, menghibur, atau
menceritakan manusia, atau benda didalam dan diluar berita (Itule dan Anderson,
2003:461).
Feature
tidak dimaksudkan untuk menyampaikan berita untuk pertama kalinya atau segera.
Feature biasanya ditulis untuk suatu isu tertentu dari
surat kabar, majalah, atau jurnal. Jika ditulis dengan baik, kemungkinan feature
tidak perlu diedit.Sebuah artikel memiliki ruang yang substansial dan biasanya
di indeks.
Dibandingkan
dengan penulisan press release, proses penulisan feature lebih memakan biaya,
waktu dan tenaga. Dikarenakan banyaknya waktu yang
digunakan untuk mendapatkan izin menulis subjek jika ada pihak lain yang
terlibat, negosiasipublikasi dengan editor, mengumpulkan data dan informasi,
menulis artikel, dan mengecek draft dari pihak yang member informasi.
Asep Syamsul M. Romli menjelaskan bahwa dari sejumlah
pengertian feature yang ada, dapat ditemukan beberapa ciri khas tulisan
feature, antara lain:
1. Mengandung segi human interest
Tulisan feature memberikan penekanan pada fakta-fakta
yang dianggap mampu menggugah emosi—menghibur, memunculkan empati dan keharuan.
Dengan kata lain, sebuah feature juga harus mengandung segi human interest atau human touch—menyentuh rasa manusiawi. Karenanya, feature termasuk
kategori soft news (berita ringan) yang pemahamannya lebih menggunakan
emosi. Berbeda dengan hard news(berita keras), yang isinya mengacu kepada dan
pemahamannya lebih banyak menggunakan pemikiran.
2. Mengandung unsur sastra
Satu hal penting dalam sebuah feature adalah ia harus mengandung unsur
sastra. Feature ditulis dengan cara atau gaya menulis fiksi. Karenanya, tulisan
feature mirip dengan sebuah cerpen atau novel—bacaan ringan dan
menyenangkan—namun tetap informatif dan faktual. Karenanya pula, seorang
penulis feature pada prinsipnya adalah seorang yang sedang bercerita.
Jadi, feature adalah jenis berita yang sifatnya ringan
dan menghibur. Ia menjadi bagian dari pemenuhan fungsi menghibur (entertainment) sebuah surat kabar.
Backgrounders
Backgrounders
(tulisan latar) merupakan tulisan yang biasanya menyertai release. Backgrounders bersifat melengkapi informasi yang tidak
tersampaikan lewat press release karena
ketebatasan ruang di media massa. Backgrounders ini berisi informasi tentang
segala hal yang melengkapi release, misalnya tentang perusahaan, karyawan,
informasi-informasi yang berkaitan dengan peristiwa yang di releasekan atau
topik-topik yang relevan yang bisa menjadi data tambahan bagi pers.
Backgrounders bersifat lebih panjang dan
isinya lebih umum daripada press release. Contohnya press release tentang
pengumuman marger dua perusahaan yang terdiri dari dua halaman, mungkin tidak
dapat mendeskripsikan secara panjang lebar tentang perusahaan-perusahaan yang
terlibat dalam merger. Sedangkan 4 sampai 5 halaman bacgrounders bisa
menyediakan informasi lebih lengkap kepada editor tentang sejarah, visi-misi,
prestasi-prestasi, budaya perusahaan ataupun aktivitas perusahaan-perusahaan
itu.
Whitepaper
Merupakan
sebuah dokumen teknis yang menjelaskan produk atau jasa kepada orang-orang yang
belum familiar dengan produk atau jasa tersebut sementara itu, Fery Marshal
menyatakan bahwa whitepaper merupakan pernyataan perusahaan mengenai cara
penyelesaian masalah.
Salah
satu rahasia whitepaper adalah menyadari bahwa publik mencari informasi yang
cepat, akurat, dan bukan merupakan tulisan ilmiah. Biasanya whitepaper hanya
terdiri dari satu halaman, rata-rata hingga 3-5 halaman. Menulis surat whitepaper tidak memerlukan
waktu yang lama dan dapat digunakan kembali jika diinginkan.
Brosur
Brosur (Brochure) adalah selebaran
cetakan satu halaman kertas yang terlipat dua atau lebih, berisi keterangan,
informasi, atau gambaran tentang sebuah perusahaan, instansi, produk, atau
jasa, atau bisa juga berisi sebuah ide dan kegiatan.
Jenis selebaran promosi sejenis brosur adalah booklet, yakni buku kecil tanpa
jilid/cover berisi informasi dan gambar tentang suatu produk atau jasa. Bisa
juga terdiri dari beberapa lembar kertas sehingga menyerupai buku. Penyebarannya
sama dengan brosur, yakni dibagi-bagikan langsung kepada publik.
Sarana promosi mirip brosur adalah flyer, pamflet, leaflet, atau poser, yakni lembaran utuh tanpa lipatan/tidak terlipat. Pamflet (ukuran satu
halaman kertas print), leaflet (ukuran kertas kecil), dan poster (“surat
tempelan”, ukuran kertas besar) disebarkan dengan cara ditempel. Flyer biasanya
digantung.
Ada juga
yang disebut folder. Bentuknya mirip map, namun berisi banyak informasi dan bagian dalamnya
terdapat kantung untuk menyimpan aneka berkas seperti surat, brosur, leaflet,
kartu nama, dan sebagainya. Folder dapat berfungsi sebagai tempat penyimpan
berkas informasi atau promosi.
Brosur
atau bentuk publikasi lain seperti handbook harus diatur dalam tata letak yang
mengarahkan pembaca untuk mencermati informasi dari area yang dipahami ke area
yang tidak dikenal sebelumnya. Keterbatasan ruang harus dilihat sebagai
tantangan ke ahlian penulis.
Brosur
memiliki dua fungsi utama. Pertama, brosur dirancang untuk menarik perhatian.
Brosur memainkan kognisi dan emosi konsumen. Ketika melihatnya diatas meja
display, pelanggan harus tertarik untuk mengambil brosur kemudian membaca
isinya. Headline menjadi penting karena itulah yang pertama dibaca oleh
kosumen.Dalamartian, brosur berfungsi merangsang keingintahuan konsumen
danmenimbulkan hasrat untuk melakukan tindakan komunikasi yang lebih jauh.Gaya
penulisan brosur biasanya merupakan kombinasi gambar dan tulisan singkat, yang
langsung menuju keinti informasi.
Surat Pembaca
Surat Pembaca (letter to the editor)
mirip siaran pers, terutama dalam hal teknis penulisan dan pengiriman. Yang
membedakan adalah dalam hal isi dan tujuannya. Isi dan tujuan surat pembaca
biasanya merupakan tanggapan, sanggahan, klarifikasi, atau penggunaan Hak Jawab
dan Hak Koreksi atas informasi yang dinilai salah dan merugikan.
Surat pembaca berupa
tanggapan, biasanya diawali dengan mengutip berita atau surat pembaca yang
sebelumnya sudah dimuat, sehingga pembaca dapat mengetahui latar belakang
masalah yang diklarifikasi.
Advertorial (adv)
Advertorial adalah bentuk periklanan yang disajikan dengan gaya bahasa
jurnalistik. Advertorial berasal dari dua kata dalam bahasa Inggris Advertising dan Editorial. Periklanan (advertising) adalah penyajian materi secara
persuasif kepada publik melalui media massa dengan tujuan untuk
mempromosikan barang atau jasa. Editorial adalah pernyataan tentang
opini yang merupakan sikap resmi dari redaksi.
Sifat Advertorial
Informatif : bersifat memberitahukan atau memperkenalkan produk, jasa,
dan kegiatan yang ditawarkan. Advertorial informatif ini menggunakan gaya
penulisan langsung (straight news).
Eksplanantif : bersifat menjelaskan dan menguraikan produk, jasa, dan
kegiatan secara langsung.
Interpretif : bersifat menginterpretasikan informasi atas produk, jasa,
dan kegiatan yang dilakukan dengan memberikan sejumlah komentar atau
keterangan.
Persuasif : bersifat membujuk khalayak untuk mengikuti apa yang
dikehendaki penulis.
Influentif : bersifat mendorong adanya aksi dari khalayak dan
mengarahkan timbulnya tindakan.
Memuji : Bersifat memberikan pujian atas informasi yang diberikan agar
khalayak menjadi tertarik.
Argumentatif : bersifat membuktikan sesuatu dengan pemberian argumen
dan uraian-uraian analitis.
Eksporatif : bersifat mengungkap dan menjelaskan secara mendalam
informasi yang diberikan pada khalayak. Lebih menjawab pertanyaan mengapa dan
bagaimana.
Konferensi Pers (Press Conference) – undang media untuk menyampaikan
informasi, dilakukan tidak rutin, insidental sesuai acara yang digelar, baik
sebelum maupun sesudah kegiatan.
Media Kit adalah bahan tertulis sehingga kalangan pers memiliki data akurat dan lengkap sebagai bahan berita. Bahan tertulis ini bisa berupa siaran pers, susunan acara, makalah, artikel, feature, bosur, proposal, atau informasi lengkap tentang kegiatan –tujuan, jadwal, target, kepanitiaan, daftar pengisi acara, dsb.—dan dimasukkan dalam sebuah map atau amplop besar.
Media Kit adalah bahan tertulis sehingga kalangan pers memiliki data akurat dan lengkap sebagai bahan berita. Bahan tertulis ini bisa berupa siaran pers, susunan acara, makalah, artikel, feature, bosur, proposal, atau informasi lengkap tentang kegiatan –tujuan, jadwal, target, kepanitiaan, daftar pengisi acara, dsb.—dan dimasukkan dalam sebuah map atau amplop besar.
Newsletter
Newsletter
secara harfiah artinya “laporan berkala” atau “surat berita”.Merupakan media
informasi dan komunikasi internal sebuah lembaga, biasanya terdiri dari dua
hingga delapan lembar kertas kwarto atau folio, tanpa cover seperti majalah
atau buku.Isinya bervariasi mirip majalah, misalnya agenda dan berita kegiatan,
artikel, feature, gambar, dsb.
Pada dasarnya, newsletter merupakan
karya jurnalisitik yang berisi berbagai informasi yang berkaitan dengan
aktivitas perusahaan dan anggota perusahaan. Newsletter kebanyakan tidak
diperjual belikan (private publication). Tetap ada newsletter yang berlangganan
terutama untuk eksternal. Bentuk penyajiannya bermacam-macam, dari yang mulai
sederhana dan singkat (beberapa lembar saja) maupun yang lebih lengkap dan
mendalam (seperti majalah atau tabloid). Newsletter juga menggunakan media
internet, dikenal dengan “ezine” (electronic magazines) yang muncul di website
perusahaan.
Inhouse Magazine/Company
Magazines adalah majalah internal sebuah lembaga/perusahaan. Desain atau
tampilan dan rubrikasinya seperti majalah umum/komersil, namun isinya tentang
informasi seputar “dapur” lembaga.
Mengelola Inhouse Magazine,
juga Newsletter, sama dengan proses manajemen media massa pada umumnya, yakni
melalui proses redaksional dan membutuhkan keterampilan meliput dan menulis
berita layaknya wartawan.
Proses redaksional dimaksud
adalah tahapan perencanaan (planing) –penentuan visi, misi, logo, moto,
rubrikasi, editorial policy, dan style book; pengorganisasian (organizing)
–penetapan susunan organisasi redaksi (pemred hingga reporter dan layouter);
pelaksanaan (acting) –aktivitas jurnalistik seperti perencanaan liputan
(rencana isi), peliputan, penulisan, editing, dan desain grafis, dan pengawasan
(controling) –pengawasan dan evaluasi proses dan hasil kerja yang sudah
dilaksanakan.
Annual
report adalah produk tulisan yang bertujuan untuk menyediakan informasi
(khususnya untuk investor) mengenai data-data financial dan deskripsi tentang
kegiatan operasional perusahaan. Ini sebagai informasi tentang kesehatan
perusahaan dan sebagai bentuk pertanggung jawaban kepada investor dan penanam
modal.
Dalam
kenyataan, ada perusahaan yang memasukkan annual report ini di dalam company
profile atau newsletter. Tetapi, annual report lebih baik dibuat secara
terpisah sebagai suatu produk publikasi
tersendiri. Meskipun annual report ini bisa diperuntukkan untuk media, tokoh
masyarakat, karyawan ataupun analis keuangan, namun secara khusus, ditujukan
kepada para investor dan stokeholders. Jika annual report dibuat secara
terpisah dengan company profile, agar tidak tumpang tindih, public relations
perlu membuat batasan-batasan jelas tentang isi company profile dan annual
report. Diharapkan annual report lebih banyak berisi informasi-informasi
tentang kondisi keuangan dan operasional perusahaan yang berkaitan dengan pencapaian
rugi laba. Bentuk annual report bermacam-macam. Bisa berukuran buku atau
majalah.
Isi
annual report biasanya mencakup informasi tentang :
1. Kondisi financial, termasuk laporan keuangan (laba-rugi)
2. Laporan dari pimpinan perusahaan (Direktur Utama atau Chef of Executive
Officer) tentang kondisi operasional perusahaan dalam kurun waktu tertentu.
3. Deskripsi tentang perusahaan (corporate description), biasanya mencakup
penjualan, posisi perusahaan dipasar, kegiatan-kegiatan pemasaran yang telah
dilakukan dan aktivitas operasional perusahaan yang berkaitan dengan pencapaian
laba-rugi.
4. Deskripsi tentang penggunaan modal dan implikasinya terhadap
pengembangan perusahaan.
5. Pernyataan auditor (auditor’s statement) tentang kondisi keuangan
perusahaan.
6. Preview tentang 5 sampai 10 tahun ke depan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar