Kamis, 14 November 2013

Pengertian Penulisan Humas



Teknik Penulisan Humas (Public Relations Writing) adalah keterampilan menulis (writing skill) khas Humas/PR dalam menghasilkan naskah-naskah yang diperlukan untuk kepentingan pencitraan positif dan popularitas perusahaan/organisasi. Tipe-tipe panulisan atau naskah PR dapat dibagi menjadi dua bagian:

1.    Berkaitan dengan Media Relations/Press Relations, seperti naskah press release (siaran pers), advertorial, dan press conference (press kit/media kit).
2.  Berkaitan dengan media promosi, informasi, dan komunikasi perusahaan/organisasi, seperti naskah untuk dipublikasikan di newsletter, in house magazine/Company Magazines, naskah laporan tahunan (annual report), company profile, leaflet, booklet, brosur, dan sebagainya.

Untuk menghasilkan naskah yang baik (good writing), Humas/PR harus memiliki keterampilan jurnalistik layaknya wartawan, seperti pemahaman tentang nilai berita (news values), bahasa jurnalistik (language of mass communications), kode etik jurnalistik, dan sebagainya.

Untuk kepentingan publikasi yang luas, Humas/PR membutuhkan peran media. Karena itu, diperlukan sebuah hubungan yang baik dengan kalangan pers/media massa (Press/Media Relations). Agar hubungan itu tercipta dengan baik, Humas perlu mengenali dunia pers dengan baik pula, seperti karakteristik wartawan, format media, cara kerja wartawan/media, dan sebagainya.

Pentingnya Kemampuan Menulis dalam PR
Public Relations merupakan fungsi manajemen dalam mengelola pesan kepada publik, baik internal maupun eksternal. Pesan yang disampaikan oleh PR bukan hanya melalui bahasa lisan, namun juga tulisan. Untuk itu dibutuhkan keterampilan menulis yang baik praktisi PR.
Ranah kerja para professional komunikasi kini semakin luas. PR harus mampu memberikan informasi kepada khalayak dan media untuk menciptakan atau menjaga nama baik suatu lembaga. PR yang menjadi ujung tombak suatu lembaga dituntut mampu menyampaikan informasi yang efektif melalui tulisan. Setidaknya dengan bahasa tulisan, distorsi pesan akan dapat diminimalisir.
Kemampuan menulis bagi seorang PR bukan hanya sekadar pelengkap atau formalitas tertentu, melainkan kemampuan yang memang harus dimiliki. Misalnya saja untuk membuat suatu press release, praktisi PR harus mampu menulis dengan baik sehingga pembaca, dalam hal ini pers, mampu memahami maksud pesan yang ingin disampaikan. Malah, sekarang ini beberapa wartawan sudah mulai membuka diri untuk meminta PR menulis news, bukan lagi press release. Dapat dibayangkan bukan, betapa PR juga dituntut untuk menjadi seorang jurnalis. Minimal, jurnalis bagi lembaganya.
PR menuangkan cerita perusahaan melalui tulisan. Mem-branding suatu perusahaan yang PR pegang, tidaklah cukup hanya dilakukan dengan beriklan. PR sangat diandalkan dalam pembuatan profil perusahaan. Seperti yang kita ketahui bersama, profil perusahaan (company profile) merupakan wajah perusahaan. Profil perusahaan merepresentasikan suatu perusahaan. Desain yang menarik dan tulisan yang baik dapat menciptakan reputasi yang baik pula bagi perusahaan. Booklet, flyer, poster, press kit, dan media-media lain yang dijadikan alat komunikasi efektif pula bagi PR dalam menyampaikan informasi, tentu harus dipadankan dengan rangkaian kalimat yang baik untuk menarik perhatian khalayak.

2 komentar: